Selasa, 09 Februari 2016

Imam Ahmad dan Kuli



Suatu hari putra Imam Ahmad menyewa seorang kuli untuk mengangkat barang dari pasar ke rumah.  Ketika sampai di rumah beliau, kuli itu mencium aroma roti.  Mereka (keluarga Imam Ahmad) memberinya sepotong, tetapi sang kuli menolaknya.  Ketika sang kuli meninggalkan rumah beliau, Imam Ahmad memerintahkan putranya untuk mengejarnya dan memberikan roti itu kepadanya.  Anehnya sang kuli mau menerimanya.  Peristiwa ini menarik perhatian putra Imam Ahmad dan ia pun bertanya kepada ayahnya:
“Duhai ayah, mengapa ia mau menerima roti itu setelah meninggalkan rumah ini, sedangkan sebelumnya ia menolaknya?”
“Kuli itu seorang yang saleh.  Ia sedang berpuasa.  Ketika mencium aroma roti tersebut nafsunya menginginkannya.  Oleh karena itu, ketika diberi roti itu ia menolaknya.  Setelah ia pergi, nafsunya sudah tidak menginginkan roti itu lagi, maka ketika engkau memberikannya, ia pun menerimanya,” jawab Imam Ahmad.

0 komentar

Posting Komentar